Teya Salat

SAJAK NELAYAN

Angin barat sunyi, Menunggu arah putaran bumi Air laut surut, Lama sudah melaut, Tinggal menunggu kembali berlabuh, Pada pinggiran tempat-tempat berteduh Letih sudah melawan gelombang jahat sore tadi dengan tantangan menaruh nyawa mutlak

Musim ini, Hasil tak serupa niat sudah. Tertawanya ikan ikan teri dan ombak yang terlalu tamak. Pantai kalut dini hari. Ombak di pinggiran pecah, Nyiurnya melambai, Pasir pasir terpisah... Hai...

Pulang kembali, bulan terlalu terang. Esok siang melaut lagi. Tak ada udang,ikan, tak ada senang, tak ada makan. Angin barat masih sunyi. Perahu juga hampir mati. Belum lagi bergerak organ jerohan bumi. Samudera resah....... Usai sudah...

PESAN LEWAT MIMPI

Tolong bicaralah pada yang bersamamu malam tadi. Dia datang gagah, kadang menakutkan Kadang menyenangkan. Dia tak peduli siapapun. Masyarakat,pejabat,bahkan penghianat

Tolong bicaralah pada yang bersamamu malam tadi. Di sini banyak yang menantimu Dan ingin kau takuti. Pagi ini sejuk, dinginnya tak bersahabat. Hanya tulang dan syaraf merasakannya, Seperti mimpi semalam yang bersamamu Tak ada yang dinantikan Hanya saja terlalu cepat berakhir

Pagi ini terlalu sejuk hingga dinginnya tak bersahabat lagi. Aku duduk di kursi, dengan secangkir peristiwa Dengan lembaran harian yang mengatakan banyak orang kecewa Dengan gulungan tembakau yang terbakar, namun apinya redup karna pagi masih berembun. Tolong bicaralah pada yang bersamamu malam tadi Jangan datang esok,lusa, atau hari hari berikutnya Kalau hanya memberi harapan dengan janji janji dan kekecewaan

Dan pagi ini terlalu sejuk untukku. matahari yang malu,dingin,kabut datang hanya untuk menertawaiku yang merasa kalut. Dan biar esok sama yang kurasa.....sampai membawa berita yang tak buruk

LUKA
Setiap kata yang terangkai...
Menjadi kalimat kalimat ungkapan kagum..
Kini menjelma mnjadi sebuah goresan...
Tajamnya seperti pedang.....
Terasa perih seperti sayatan sayatan....
Sudahlah.....
Itu luka...

Setiap kalimat yang terangkai...
Menjadi satu cerita kelam......
Menitipkan pesan lewat surat kecil....
Terbungkus harapan dan menembus batas kenormalan manusia....
Jangan menjadi sesal....
Usai sudah...
Itulah luka....